MMC Guard satunya – Satunya Vendor yang Selamat Dari Mangkraknya Pembayaran MXGP di Indonesia, Ini Rahasianya
5 min read
GarukTanah.com – Penyelenggara MXGP Indonesia yaitu PT.SEG masih hagat pemberitaan soal tagihan senilai delapan Milyar yang belum dibayarkan kepada vendor – vendor MXGP Indonesia. Angka tersebut berimbas kepada vendor yang beberapa diantaranya harus menanggung tekor, contohnya seperti Kurnia Kompresor & Rental Motor karena harus membayarkan uang pribadinya ke pemilik motor yang disewakan motornya.Soal itu salah satu contoh derita para vendor yang haknya belum dibayarkan oleh PT.SEG.

Saat proses perjanjian vendor MXGP Indonesia, juga terjadi pada MMC Guard Indonesia, yang belum juga menerima uang muka ( down paymen) sampai waktu yang seharusnya MMC Guard Indonesia sudah beranjak dari Markasnya di Banyumas, Jawa Tengah. “Rencana normalnya besok? SEG Janji kirimin aku uang tanggal 20 Juni, padahal besok kita harus mulai base camp di Lombok. Ternyata uang yang dijanjikan belum juga dikirim,”ujar Agung Buwono.

Melihat gelagat sejak awal berangkat MMC Guard tidak terima tanda jadi ataupun DP, karena semangat menjaga marwah bangsa dan kedekatan MMC dengan Infront, Satuan pengaman event asal Banyumas ini berangkat menggunakan bus Charteran. “Mereka sangat respect sama kita, kemarin itu SEG mau pake keamanan lokal , infront menolak keras , no MMC no party kata Infront yang kasih paham ke SEG,Alhamdulilah mereka selalu ingat dan mengenang MMC, “bilang Agung Buwono

.
Seperti biasa di tahun sebelumnya, pihak Infront Moto Racing selalu berkomunikasi dengan MMC Guard Indonesia apakah sudah tiba atau masih dalam perjalanan.Pertanyaan tersebut dijawab sesuai faktanya kalau pihaknya belum down payment dari pihak SEG, jadi belum bisa berangkat. “Halo Agung, kapan kira-kira kamu sampai? ,” tanya Constantin dan dijawab oleh Agung Buwono kalau MMC Guard berangkat Jumat pagi, uangnya belum dikirim, tapi nggak apa-apa, semua untukmu temanku,” Ujar Agung.

Aku nggak khawatir soal uang buat aku, Tapi aku khawatir mereka nggak ngasih kamu uang yang belum jelas waktunya kapan, tapi sampai sekarang belum dikirim,”Ujar Constantin penuh rasa khawatir.

Sampai batas waktu yang mepet, akhirnya sang komandan Agung Buwono dengan jiwa “ akulah Lelaki-mu” memutuskan berangkat dengan dana pribadi dengan mempertimbangkan rasa nasionalisme menjaga nama dan marwah bangsa di olahraga motorsport dan persahabatannya MMC Guard Indonesia dengan Infront Moto Racing, para penjaga yang membuat event aman terkendali dan kondusif ini beranjak dari banyumas menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan bus charteran.

Betapa senang dan bangganya Constantin, Nikos, Julian and Stevan hauser, Andis steins dan Carlo dari Infront Moto Racing, MMC Guard Indonesia jadi berangkat ke Lombok. Singkat cerita pelaksanaan MXGP Indonesia berjalan lancar dan sukses, dan tugas , MMC Guard Indonesia dengan dinamis dan lugas menyelesaikan tugasnya yang bikin Infront Moto Racing tersenyum bangga.

Perjalanan mulai dari situasi dan kondisi yang dialami oleh , MMC Guard Indonesia sebelum berangkat ke MXGP Indonesia, bisa ditangani oleh Komandan Agung Buwono beserta anggotanya hinga event berjalan sukses dan lancar. Namun, lagi-lagi suasana kelabu hinggap di MMC Guard Indonesia, yang sampai selesai event belum juga mendapatkan pembayaran honornya dari PT. SEG MXGP Indonesia

Gawat kan, jika belum dibayarkan gimana bisa kembali ke markas MMC Guard Indonesia di Purwokerto, Jawa Tengah. Denagan semangat kebersamaan “ Aku Lelaki-mu” dan ikhtiar tidak surut berpantang, MMC Guard Indonesia bertahan di Lombok dan memastikan mengepung Sekretariat PT. SEG MXGP Indonesia,” Kita kunjungi kantor sekretariat SEG, sampai mereka sadar diri soal pembayaran ke kami, dan kami pastikan tuntas sebelum pulang ,” ujar Lelaki tangguh dan sholeh yang selalu terpasang ban C (Command ) yang dikenakan di lengannya.

Upaya MMC Guard Indonesia dalam mendapatkan seluurh haknya juga menjalani jalur kedekatannya dengan Infront Moto Racing,melalui pejabat berpengaruhnya untuk menagihkan ke PT, SEG. Proses tersebut dimulai dari perhatian Constantins yang menanyakan soal pembayaran untuk MMC Guard Indonesia, hingga terjadi percakapan yang isinya : “Halo Agung, ada kabar? Coba aku cek apakah aku bisa melakukan sesuatu untuk mendorong pembayaran, aku nggak mau telat kamu terima, berapa jumlahnya? Tolong kasih tahu aku,” Ujar Constantins.

Infront Moto Racing yang menganggap MMC Guard Indonesia bukan orang lain, Para petinggi Infront setiap hari menekan SEG untuk secepatnya membayarkan hak kepada MMC Guard Indonesia, dan ini membuat SEG sampai takut dan kebingungan. “MXGP 2024 di Lombok kemarin , sepertinya hanya MMC Guard Indonesia yang dibayar , itu aja kita masih belum dilunasi dan masih terparkir di SEG.

Saat sang komandan MMC Guard Indonesia, Agung Buwono menanyakan konfrimasi soal pelaksanaan MXGP Indonesia 2025, dijawab salah seorang top Managemen PT.SEG yang mengatakan,” Ya Mas, sorry baru kabarin,kita nggak ikutan untuk MXGP tahun 2025 karena terlambat kasih DP ke Infront. Mudah – mudahan tahun depan ( 2026) kita rencana ambil dua mas, doakan saja ya, “ujarnya.
Pertanyaannya untuk perkataan pihak SEG yang tahun 2026 akan mengambil dua seri apakah janji iming-iming menutupi permasalahan kompleks yang belum tuntas hingga Infront Moto Racing mencoret jadwal MXGP Indonesia 2025 yang dialihkan ke Finlandia. Asumsi publik pastinya PT.SEG tidak dapat memenuhi tagihan dana hosting MXGP, hingga ditambah masalah pembayaran ke vendor yang belum juga ada konfirmasi.
Permasalahan mangkraknya pembayaran kepada Vendor karena dana yang didapat dari berbagai sponsor dipakai untuk kepentingan kampanye, gebyar heboh entertain music dan lainnya di MXGP Indonesia dan merasa yakin akan ada dana dari Pertamina, ternyata semua meleset dan faktanya semua rem blong ,” terlalu berlebihan dan tidak paham dalam mengelola event motorsport, mereka SEG basisnya Cuma bermodal event music dan diperparah digunakan oleh kampanye kepentingan petingginya, ketika ditagih oleh para vendor pada lempar tangan sembunyi muka, yang begini sangat memalukan indistri motorsport Indonesia,padahal soal pembayaran ke vendor langkahnya sangat mudah, sayangnya mereka tidak ada kompetensi dan minim pengalaman dan tidak punya integritas yang jelas” ujar nara sumber garuktanah.com yang memiliki data A1.
Permasalah MXGP Indonesia, harusnya SEG belajar banyak dari MMC Guard Indonesia yang selalu berhati-hati dalam bertugas untuk tidak memalukan bangsa Indonesia. SEG tercatat sebagai penyelenggara MXGP Indonesia yang tidak dapat menjaga nama Indonesia dengan baik dan benar, dan tentu saja memalukan industry motorsport Indonesia. Bagi MMC Guard Indonesia, Nasionalisme sangat diperlukan sebagai tuan rumah kejuaraan dunia, tidak melulu untung rugi yang menjadi tujuan.
SEG rugi atau untung, pastinya sangat merugikan nama baik Indonesia dan industry motorsport Indonesia dan juga merugikan para vendor-vendor yang sampai sekarang belum terbayarkan haknya. Ujungnya meninggallkan kesan negatif. Semoga Indonesia kedepannya kembali mendapatkan promotor yang memiliki komitmen dan integritas seperti Lightning production dengan almarhum Judiarto dan Trendy Promo Mandira dengan almarhum Hemy Sungkar,Alfatihah untuk kedua tokoh promotor terbaik Indonesia.
Penyelenggaranya yang tidak menjaga nama baik bangsa dan upaya mendatangkan MXGP di Indonesia, yang telah dirintis oleh promotor ber juluk James Bond Motorsport, mendiang Alfonso Judiarto. Tentunya publik penggemar balap garuk tanah kedepannya berharap MXGP kembali keIndonesia dengan suasana baru, promotor baru yang lebih profesional dalam menjaga marwah nama baik Indonesia Raya.
,