GARUKTANAH.COM – legend Motocross, nya memiliki cerita Panjang dan bersejarah dalam karir balapnya. Adalah Bandung Sunggoro, seorang maestro Motocross yang melagenda sejak era 70an,kini telah meninggalkan dedikasi penuh sepanjang hidupnya.
Kroser yang mengawali karir professional Bersama Tim pabrikan Yamaha dan menorehkan prestasi spektakler Bersama Tim pabrikan Suzuki meninggal dunia hari ini Senin ( 07/8 ) di Bandung. Mendiang Bandung Sunggoro masuk rumah sakit Santosa Bandung Sejak 25/7, setelah merasakan sesak didadanya.

Setelah menjalani penanganan dokter hingga 29 Juli, pada hari Selasa (1/8 ) diperbolehkan pulang dan menjalani pemulihan di rumah ibundanya Oma Acha di Jl Teladan 31 B KPAD Gerlong.

Namun, Jum’at ( 4/8 ) kondisi sang maha guru Motocross, Bandung Sunggoro ngedrop. Kemudian kembali dirawat ke ruang HCU, karena Gula nya drop terus. Maestro Motocross yang menorehkan prestasi di era 70an, 80an ini terbaring di IGD,” sampai angka 20 dan ketika di HCU turun hingga 16, meski sudah dikasih ampul . Kondisinya sempet naik diangka 60 , tapi turun lagi,” Bilang Hadi sang adik.
Karena kondisinya naik turun dan cenderung ngedrop, kroser legendaris kelahiran 19 Februari 1958, ini meninggalkan publik Motocross Indonesia.
Bandung Sunggoro yang telah mencurahkan seluruh hidupnya didedikasikan untuk motocross, berikut cerita bersejarah dan unik dibalik karakter humoris dan fighting saat berada di lintasan balap.
bagi penggemar garuktanah Indonesia, mendiang adalah sosok pembalap dengan histori menarik. Banyak sisi unik dibalik semangat eksistensi dan kecintaan mendalam kepada olahraga prestasi Motocross. “ kekuatan fisiknya ketika cidera bagian tulang dada di sekitar tulang selankanya sudah patah, masih kuat berjalan dari sirkuit ke rumah saya. Saya gerak cepat memanggil dokter bedah untuk kerumah, fisiknya memang luar biasa,sangatkuat dan tegar meski cidera. Sampai sekarang meski kedua kakinya tidak normal lagi akibat kecelakaan di Jawa timur, masih aktif melatih kroser kroser muda usia,kini BS#124 tidak kesakitan lagi, meski kita smeua kehilangannya” Ujar Etty sang Kakak Kandung.
Bagi Kedua Orang tuanya, Bandung Sunggoro adalah sarjana Motocross, yang menjadi pilihan hidupnya,” Nilai akademis saat kuliah sangat bagus, tapi Bandung memilih motocross sebagai perjalanan hidupnya, hingga bersekolah Motocross di Jepang bersama Suzuki, makanya kita menyebutnya sebagai sarjana Motocross,” Ujar Oma Acha Sri Haningsih, ibunda Bandung Sunggoro. Selamat Jalan Maestro Legendaris Motocross Indonesia, Insyaa Allah Husnul Khotimah.