JC Supertrack Putaran Perdana Masih Belum Clear-kan Bagian Ini?

GARUKTANAH.COM– JC Supertrack yang sukses digelar di Deli Serdang Sumatera Utara, kini merambah pulau Jawa dengan empat putaran dan Sumatera satu putaran sekaligus Grand Final JC Supertrack 2023. Kejuaraan yang kabarnya diselenggarakan oleh tiga konsorsium ini, juga termasuk rangkaian Kejurnas Grasstrack 2023 dan Kejurnas Junior Motocross.

Penyelenggara meng-klaim dengan kemasan lebih terkonsentrasi tujuan utamanya memajukan dunia balap dirtbike, di segment Grasstrack dan Junior Motocross, apakah ada titik terang soal targetnya, seiring putran pertama yang minggu lalu baru digelar di Mojokerto?

Kolaborasi yang syarat dengan penyegaran baik konsep dan pelaksanaan kejuaraan dengan perpaduan berbagai konsep. Kolaborasi konsorsium dengan dengan sajian konsep terkininya berupa : Kompetisi Grasstrack Pemula hingga Pro, Sporttainment dan dirtbike industries dengan exhibitions brand-brand UMKM yang juga menjadi sponsor event dan lima putaran dengan wilayah putaran Pertama 06 – 07 Mei Mojokerto – Jatim, Putaran Kedua 10 – 11 Juni Tegal – Jateng, Putaran Ketiga 22 – 23 Juli TBA – Jawa Timur, Putaran Keempat 02 – 03 Sept Salatiga – Jateng, Putaran Kelima ( Grand Final ) 07 – 08 Oktober di di JC Track, Dli Serdang, Sumatera-Utara. Jadwal putaran tersebut termasuk putaran Kejuaraan Nasional Grasstrack dan Junior Motocross 2023.

Keunggulan JC Supertrack adalah dengan konsep event yang di kemas sebagai berikut:

1. Audience Grasstrack dan Motocross berkumpul menyaksikan kompetisi berkuaitas dari Crosser dan Grasstracker Indonesia.

2. Dengan titel kejuaraan “ The Best Dirtbike Indonesian Event” berikut titel Kejurnas.

3.Track standart Nasional berikut maintenance track lay out, Safety dan hasil lomba yang dapat dipantau secara online dan di venue melalu Race Monitor.

4.Kemasan track dan event tersaji sangat menarik dan menguji kualitas kompetitif peserta.

5.Sebagai wadah support system memajukan industri balap dan industri merek sponsor

6.Event Offroad roda dua yang akan menjadi pilihan publik untuk mendatang lokasi eksebisi untuk mengenal produk dalam setiap putaran.

Namun dalam pantauan disirkuit Gajahmada dikawasan Lantamal TNI- AL Mojokerto, poin nomor 3 terasa masih gagal dilaksanakan yang berkaitan dengan safety. Alasannya, panpel dan racing Commite tidak dapat menjalankan tugasnya dengan detail, terutama di sisi titik untuk team crew, yang masih menumpuk pada titik dimana bagian belakangnya adalah Pit Iine yang telah disedikan untuk para team crew. ” harusnya ada sosok “The Session Maker ” yang tegas untuk bikin trek clear dari siapapun kecuali potographer yang berompi resmi, contohnya Indonation Bekasi itu menjadi patokan event yang benar mendekati standar FIM,” jelas salah seorang pengamat dirtbike yang tidak mau disebutkan namanya.

Kita tunggu apakah antara panpel dan Racing Commite di putaran selanjutnya mampu clearkan titik kekurangan yang berkaitan dengan nilai safety.

Credit Photo by : Tya Galery

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *